Rabu, 01 April 2015

Pentingnya Pendidikan Moral Pada Usia Dini


Pendidikan moral memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan akhlak dan pendidikan budi pekerti. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. 

Pada hakikatnya pendidikan moral dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai dan pendidikan budi pekerti, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda yang berbudi pekerti baik. Tujuan akhirnya adalah membangun dan menjaga moralitas peserta didik agar menjadi pribadi yang baik.


Pendidikan moral usia dini merupakkan sesuatu yang sangat vital terutama untuk pembentukkan perilaku anak diusia dewasa, maka di usia dini inilah dasar pembentukkan perilaku anak perlu di pehatikkan. Pembimbingan dan teladan dari sosok orang tua merupakkan cara paling efektif bagi anak di usia dini, karena dilihat dari faktor kedekatan dan ketergantungan anak salah satu cara untuk memberikan contoh yang bertujuan agar anak mengikuti perilaku tersebut, karena pada dasarnya anak usia dini mempunyai kecenderungan ssebagai ‘Peniru’ dari apa yang lihatnya. Dari segi itulah pembentukkan moral anak di mulai dari lingkungan keluarga yang memiliki peran yang sangat vital. Sebagai orang tua alangkah baiknya jika anak yang masih dalam usia dini perlu untuk di kenalkan dengan kebiasaan yang baik, sepert : di latih dengan selalu menggunakkan Bahasa yang sopan, di kenalkan dengan tata cara beribadah, pergi ke masjid dll.

Selain pendidikan moral yang mulai dibekali dalam lingkungan keluarga juga perlu adanya keseimbangan yaitu dengan mengenalkan lingkungan sekitar yang tetap dalam pelaksaannya selalu didampingi oleh orang tua agar perkembangan dan kegiatannya selalu dalam perhatia orang tua, secara tidak langsung proses pengenalan terhadap lingkungan sekitar membuat anak akan selalu membandingkan antara kebiasaan yang diterapkan di lingkungan keluarga dengan perilaku teman-temanya di lingkungan sekitar, disitu peran orang tua menjadi jembatan antara anak dan lingkungan sekitar dengan seringnya pertanyaan yang di ajukkan oleh anak kepada orang tua, kenapa, kok bisa, dan bagaimana pertanyaan seperti itu yang sering di terima oleh orang tua, karena seorang teman mempunyai latar belakang sendiri tentu saja tidak lepas dari pendidikan moral tua tuanya.
Usia dini erat hubungannya dengan dunia bermain, maka sebaiknya orang tua melakukan pendidikan moral disini yaitu dengan memberikan mainan yang berhungan dengan moral dan etika yang baik, serta perilaku juga harus selalua di diperkenalkan kepada anak. Dari mainan yang ada kaitanya dengan moral seperti dari segi agama mainan puzzle yang membentuk tulisan Asma Allah SWT dan masih banyak lagi. Dari segi bemain saja bisa kita arahkan anak menuju pembentukkan moral yang baik, melalui permainan anak lebih cenderung menerima pola pendidikan moral karena pada dasarnya usia dini gemar bermain.
Dalam Usia Dini anak sebaiknya dilatih dengan sikap disiplin, dengan pengenalan disiplin anak belajar mengatur dirinya sendiri, pada awalnya anak akan megalami berat dan sulit tapi pada akhirnya disiplin ini akan membantu dia pada waktu dewasa, dan mengerti apa yang harus dia lakukan serta akan muncul sikap kemandirian.
Pendidikan anak usia dini memerluka perhatian yang sangat penting dari orang tua, ahli pendidikan, masyarakat dan pemerintah. Pendidikan anak usia dini, khususnya Taman Kanak-Kanak telah diselenggarakan sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan. Di sekolah ini anak-anak usia 4-5 tahun atau 6 tahun mendapat tempat untuk mengembangkan potensinya dalam berbagai bentuk kegiatan.
Penanaman nilai-nilai moral sejak dini sangatlah bermanfaat bagi perkembangan anak. Agar dia mampu menjadi anak yang baik dimasa depan nanti. Dan tidak mudah terpengaruh oleh pergaulan luar yang sudah sangat bebas dan terbuka sekali. Apalagi, internet pun sudah sangat mudah diakses. Perlunya perhatian orang tua disaat-saat anak usia balita sampai dimana dia mampu menjadi diri nya sendiri (menemukan jati diri nya).
Banyak sekali metode-metode yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak usia dini. Misalnya :
  1. Dengan bercerita
  2. Dengan memberikan contoh yang digambarkan dengan dongeng
  3. Dll.
Banyak yang mampu kita lakukan untuk membuat generasi penerus bangsa yang lebih baik. Sebagai Mahasiswa kita juga ikut berpasrtisipasi dalam program penanaman moral kepada anak-anak usia dini. Misal, kita mengajarkan hal-hal yang kecil namun bermakna. Misalnya,tata cara berbicara yang baik saat berbicara dengan orang lain, membuang sampah pada tempatnya, mengajarkan etika-etika sederhana yang bisa diterapkan di kehidupan sosial.

Referensi:
http://sarbaitinil.blogspot.com/2010/05/pentingnya-pendidikan-moral-dalam.html
https://wentimoedza.wordpress.com/pentingnya-pendidikan-moral/

Pengaruh Globalisasi terhadap masyarakat

Definisi Globalisasi


Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Pengaruh Globalisasi di kehidupan

Pengaruh positif :
1.Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2.Globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3.Globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.


Pengaruh negatif:
1.Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
2.Globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3.Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
4.Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.


Sikap terhadap Globalisasi
Globalisasi telah membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat dunia. Tidak ada sekat yang menghalangi terjadinya komunikasi antarindividu. Globalisasi juga telah menyuguhkan banyak informasi yang berasal dari negara lain. Berbagai macam informasi mengalir dari satu tempat ke tempat lain. Banyak hal positif dari pertukaran arus informasi ini kita dapat. Namun juga tidak sedikit hal yang negatif yang terkandung di dalamnya. Demikian juga lewat televisi kita, banyak disuguhkan film-film asing. Umumnya kita merasa terhibur apabila menonton film-film asing, seperti telenovela. Dengan demikian, kita tidak kuasa menahan informasi dan pengaruh dari luar.
Bagaimana sikap kita terhadap globalisasi ini? Globalisasi bisa berdampak positif, bisa juga berdampak negatif. Kita harus pandai atau arif menyikapinya. Kita harus pandai-pandai dalam memilih informasi termasuk film-film dari luar. Informasi atau film dari luar yang baik (positif) kita ambil, sedangkan informasi atau film yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita (negatif) kita buang.

Tindakan atau Antisipasi pengaruh Negatif Globalisasi
1.Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya mencintai produk dalam negeri.
2.Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
3.Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti seadil-adilnya dan sebenar-benarnya.
4.Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.




from:
https://www.google.co.id/
http://hikmaarofa.blogspot.com/
http://www.g-excess.com/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi-dalam-kehidupan.html